Wednesday, August 23, 2017

Para Orangtua Wajib Baca: Tips Memilih Nama Bayi yang Bagus

Para Orangtua Wajib Baca: Tips Memilih Nama Bayi yang Bagus

Tips Memilih Nama Bayi yang Bagus

Tips Memilih Nama Bayi yang Bagus - Nama merupakan sebuah hal penting bagi setiap orang di dunia ini. Hal ini karena nama adalah salah satu bagian dari identitas kita. Tanpa adanya nama, tentunya kita sulit membedakan atau mendeskripsikan orang atau benda yang kita temui atau kita kenal. Selain itu, bagi para orang tua yang sedang menunggu kelahiran putra atau putri mereka, nama menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi mereka. Untuk mereka, nama tidak sekedar bagaimana mereka akan memanggil bayi mereka nanti. Bagi mereka, dan bagi setiap orang tua yang sedang menantikan kelahiran anak mereka, nama menjadi sebuah doa atau pengharapan bagi sang buah hati mereka.

Untuk itu, banyak para orang tua yang sibuk untuk memilih nama bayi dengan harapan doa yang mereka bersitkan lewat nama sang buah hati mereka akan menjadi kenyataan. Namun, memilih nama bukanlah sesuatu yang gampang. Nama seseorang harus diperhatikan dengan cermat karena nama tidak bisa digonta-ganti dengan seenak hati. Sekali nama itu diletakkan pada bayi anda nanti, maka sebaiknya nama tersebut harus tetap melekat pada bayi tersebut hingga dia tua dan meninggal nanti.

Untuk itu, bagi anda para orang tua yang sedang sibuk untuk memilih nama yang tepat bagi calon putra atau putri anda, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memilih atau memberi nama anak anda sehingga diharapkan akan lebih memudahkan anda untuk mencari nama bayi yang bagus dan tepat dengan tanpa mengurangi doa dan harapan anda.

1. Memasukan Kata Doa dan Harapan

Yang pertama kali yang harus anda perhatikan dalam memilih nama bayi anda adalah memasukannya dengan kata doa dan harapan. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, nama bayi anda adalah doa dan harapan yang anda harapkan bisa terwujud pada masa depan sang anak. Untuk itu, nama yang anda berikan kepada sang buah hati anda hendaknya berisi doa dan harapan sehingga sang anak akan tumbuh dewasa dengan doa dan harapan yang telah anda panjatkan.

Doa dan harapan yang anda panjatkan lewat sang anak bisa berupa doa apapun dengan bahasa apapun. Jika anda seorang Muslim contohnya, sah saja jika anda memasukkan bahasa Arab yang berarti doa pada sang anak. Misalkan, jika anda berharap agar anak anda nantinya menjadi penghafal Al Qur’an, maka anda bisa memberi nama anak anda dengan sebutan Hafiz, Hafid jika laki laki atau Hafida jika anak anda adalah seorang perempuan. Jika anda adalah seorang Kristiani, maka tentunya nama-nama yang bernafaskan Kristen dapat menjadi pilihan yang tepat bagi anda. Sebagai contoh, anda bisa memberikan tambahan Christiani untuk menandakan bahwa dia adalah seorang penganut Kristiani yang patuh pada perintah agama.

2. Mudah Dibaca dan Tidak Menimbulkan Arti yang Jelek

Selain doa, hendaknya nama anak anda haruslah nama yang ejaannya mudah dibaca dan tidak menimbulkan arti yang jelek atau ambigu. Sebagai contoh, nama Siti Koesnari mungkin terlihat cantik karena nama Siti berarti wanita. Istri Rasul pun bernama depan Siti. Namun, ketika nama ini digabung dengan Koesnari, nama ini akan menjadi sedikit ambigu. Ketika anda perhatikan, pelafalannya bisa seperti Si Tikus Nari. Hal ini tentunya akan menjadi sebuah aib baik bagi anda maupun anak anda nantinya.

Oleh karena itu, hendaknya saat memberikan nama, pelafalan dan ambiguitas dari nama anak anda juga harus diperhatikan. Tentukan nama yang hanya berarti satu, atau jika ada beberapa arti kata sebuah nama, hendaknya seluruh namanya dapat berarti baik walaupun dilihat dari berbagai macam sudut bahasa dan kultur sehingga nantinya nama ini juga bisa menjadi doa.

3. Memberi Nama Anak Sesuai Hari atau Bulan Lahirnya

Kemudian, saat memberikan nama kepada sang buah hati anda, anda bisa memberikan nama yang sesuai dengan hari lahirnya. Misalkan anak anda lahir pada bulan ramadhan, maka anda bisa menambahkan nama ramadhan atau ramadhani atau apabila bertepatan dengan hari Natal dan kebetulan anda adalah penganut agama Kristen, maka, nama yang bernafaskan Kristen dan Natal bisa menjadi ide yang tepat bagi nama anak anda. Hal ini akan sekaligus menjadi pengingat bahwa anak anda lahir tepat dengan hari natal, hari kelahiran Tuhan yang juga diharapkan menjadi doa. Jika anak anda lahir pada hari natal atau disekitar hari natal, anda bisa menambahkan nama seperti Natalia Kristina yang berarti seorang nasrani yang lahir pada hari natal. Hal ini tentunya bisa menjadi ide yang bisa anda terapkan.

Contoh lain misalkan anak anda lahir pada hari Valentine. Baik lelaki maupun perempuan, hari valentine bisa menjadi ide yang bisa diaplikasikan. Contohnya, anda bisa memberikan nama Valentino Febri. Nama ini bagus menjadi salah satu ide yang bisa anda aplikasikan kepada anak anda. Nama tersebut bisa menjadi penanda bahwa anak anda lahir pada bulan Februari yang berdekatan atau tepat pada hari valentine. Kalau dihubungkan dengan doa, hari valentine yang namanya anda abadikan pada nama anak anda adalah suatu hari yang penuh dengan cinta. Berarti, anda berharap bahwa kelak ketika anak anda tumbuh menjadi dewasa, dia akan menjadi anak yang penuh dengan cinta terhadap sesamanya.

4. Memberi Nama Anak Dengan Nama Tokoh Terkenal atau Idola

Jika anda mengidolakan suatu tokoh terkenal, tentunya anda mempunyai keinginan agar anak anda bisa menjadi seperti tokoh idola anda. Banyak para orang tua yang memberikan nama anak anak mereka dengan nama pemain sepak bola atau olahragawan idola mereka dengan harapan ketika mereka tumbuh dewasa nanti, mereka akan tumbuh menjadi seseorang yang sehat dan menjadi olahragawan.

Bagi mereka yang lebih mengidolakan orang pintar, mereka akan lebih cenderung memberi nama anak mereka dengan referensi kepada para orang pintar yang telah memberikan banyak jasa bagi dunia pendidikan atau ilmu pengetahuan seperti Nicholas Tesla dan sebagainya. Jika dikaitkan dengan poin pertama dalam pemberian nama, tentunya nama-nama anak yang diberikan dengan menggunakan nama nama orang terkenal bisa menjadi doa tersendiri.

5. Mudah Ditulis dan Diucapkan

Hal yang terakhir yang harus diperhatikan pada saat anda memberikan nama bagi anak anda adalah anda harus memastikan bahwa nama yang anda berikan bisa mudah untuk ditulis dan diucapkan. Hal ini memang terlihat sepele, namun, nama merupakan hal yang sangat krusial. Penulisan nama yang salah eja satu huruf saja akan berakibat sangat fatal apabila berkaitan dengan hal yang bersinggungan dengan birokrasi atau hukum. Maka dari itu, ketika anda sedang memilih nama bagi calon bayi anda, usahakan sebisa mungkin namanya bisa dieja dengan mudah dan dapat diucapkan dengan mudah pula.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu anda perhatikan saat anda memberikan nama bagi calon buah hati atau anak anda. Sekarang, anda tidak perlu bingung lagi ketika anda harus memilih nama. Hanya saja, pastikan bahwa nama buah hati anda nantinya harus mengandung doa, mempunyai makna yang bagus, dapat melambangkan sesuatu event dan dapat bisa dengan mudah untuk diucapkan. Semoga artikel tentang tips memilih nama bayi yang bagus ini bisa bermanfaat untuk para pembaca semuanya.

Jangan lupa untuk membaca artikel seputar bayi lainnya di blog ini seperti diantaranya mengenai :
Terima kasih.

Thursday, August 10, 2017

Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar

Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar

Cara Mengatasi Anak Malas Belajar

Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar - Sesungguhnya problem anak yang malas belajar di rumah atau lebih memilih bermain daripada belajar adalah masalah umum yang dihadapi oleh banyak orangtua. Padahal anak-anak tentu perlu belajar di rumah untuk mengulang kembali pelajaran di sekolahnya atau mengerjakan tugas rumah (PR) yang diberikan gurunya. Inilah masalahnya ... Mengapa anak-anak malas untuk belajar dirumah?

Tentu ada beberapa penyebab yang bisa ditelusuri, dimana penyebab antara anak yang satu dengan yang lain sangat mungkin berbeda. Namun ada beberapa penyebab umum atau faktor yang mempengaruhi anak malas belajar yang seringkali ditemukan diantaranya adalah :

Pertama Adalah Kurangnya Motivasi Anak Untuk Belajar

Banyak anak yang tidak tahu untuk apa mereka belajar, bahkan untuk apa mereka bersekolah. Rutinitas pergi kesekolah yang mereka jalani cenderung hanya merupakan kewajiban yang dipaksakan oleh orangtua mereka. Mereka sama sekali tidak punya dorongan dari dalam dirinya, kecuali sekadar bertemu teman atau membuang waktu saja. Tak heran jika mereka lebih memilih bermain yang memberikan hasil yang jelas bagi mereka, yaitu kenikmatan ketika bermain.

Untuk itu sebagai solusi orangtua perlu memberikan motivasi atau dorongan langsung pada anak-anak dengan keuntungan jelas yang bisa mereka nikmati atau penjelasan tentang kerugian langsung jika anak-anak tidak melakukannya (belajar).

Misalnya orangtua bisa mengatakan pada si anak, “jika kamu rajin belajar dan bisa mengerjakan soal-soal ujian, besok waktu liburan kita akan berlibur bersama ke kebun binatang” atau bisa juga menjelaskan kerugian jika tidak belajar : “Ibu khawatir, jika kamu tidak mau belajar kamu akan tertinggal kelas dan tidak bisa mengikuti teman-temanmu naik ke kelas selanjutnya”.

Selain itu kita juga bisa memanfaatkan hobi atau kegemarannya untuk memotivasinya. Misal sang anak sangat menggemari sepakbola dan mengidolakan klub inggris Manchester United maka kita bisa mengajak si anak ngobrol dan memotivasinya untuk giat belajar agar bisa bertemu idolanya : “Nak ... kamu kan tahu Menchester United itu klub dari inggris, nah jika kamu mau pergi kesana dan ketemu klub idolamu maka kamu harus pintar bahasa inggris”. Dengan begitu karena itu merupakan hal yang digemarinya maka anak akan bisa termotivasi untuk belajar terutama bahasa inggris, gara-garanya dia ingin bertemu Manchester United klub idolanya.

Untuk itu para orangtua perlu sekali mengetahui minat anaknya untuk kemudian menghubungkan minat itu dengan dorongan atau motivasi untuk belajar.

Baca juga :
Faktor Kedua yang Menyebabkan Anak Malas Untuk Belajar Adalah Masalah Fisik

Bisa jadi anak memang kelelahan sepulang dari sekolah, apalagi untuk anak-anak yang sekolahnya full day, dimana pembelajarannya sampai sore, tentu saja anak akan kelelahan. Untuk itu perlu sekali diatur bagaimana waktu belajar yang tepat untuk dia. Jangan sampai anak yang sedang kelelahan secara fisik juga mental dipaksa untuk belajar. Berikan mereka waktu istirahat yang cukup, jeda untuk bermain sehingga mereka tidak bosan dan stress.

Selain itu terkadang anak juga malas belajar ketika kondisi tubuh mereka sedang tidak nyaman atau sakit. Untuk itu para orangtua perlu mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya dari si anak. Berikan mereka vitamin dan asupan gizi yang cukup, periksa pula kesehatan mereka secara rutin jika diperlukan. Hal ini tentu sangat menunjang kesiapan fisik mereka untuk belajar.

Penyebab Ketiga yang Membuat Anak Malas Belajar Adalah Lingkungan

Suasana rumah yang terlalu ramai, gaduh dan berantakan. Ruangan yang terlalu panas atau sempit juga bisa membuat anak-anak tidak merasa nyaman untuk belajar. Bagaimanapun juga anak-anak butuh ketenangan atau kenyamanan untuk belajar. Mereka akan mudah terganggu konsentrasinya atau memilih pindah pada aktivitas lain jika dipandangnya hal itu lebih menarik. Misalnya ketika anak sedang belajar orangtuanya malah menyalakan televisi dengan keras didekatnya, otomatis anak-anak akan sulit berkonsentrasi atau lebih memilih nonton televisi daripada belajar.

Tidak hanya tempat, anak-anak juga butuh lingkungan yang mendukung untuk belajar. Anak-anak yang lebih banyak bermain sepanjang waktu karena para orangtua mereka sibuk mencari nafkah, tak heran jika siang hingga larut malam anak-anak tetap asyik bermain, sementara orangtua mereka juga sibuk dengan dunianya sendiri. Kondisi seperti ini tentu sangat tidak kondusif untuk belajar bagi anak-anak, boleh jadi anak akan mudah terpengaruh teman-temannya karena melihat mereka itu asyik bermain sepanjang waktu, sedang mereka harus belajar. Maka orangtua harus bijaksana dalam menyiapkan lingkungan rumah yang nyaman untuk belajar bagi anak-anaknya.

Penyebab Keempat Yaitu Kurangnya Dukungan Orangtua Dalam Belajar

Dukungan disini tidak hanya dalam hal penyediaan fasilitas untuk belajar seperti buku, peralatan tulis ataupun meja belajar. Walaupun itu penting tetapi hal tersebut tidaklah mutlak ataupun harus selalu ada. Karena banyak anak-anak yang sukses dalam belajar meskipun fasilitas ataupun sarana belajar mereka minim atau malah kekurangan. Namun yang mendorong mereka untuk sukses adalah dukungan orangtuanya secara langsung baik secara lisan maupun fisik.

Misalnya orangtua selalu menemani anak-anaknya dalam belajar, meskipun mereka tidak selalu bisa menjawab atau membantu semua permasalahan anaknya dalam belajar, tapi kehadiran fisik orangtua sudah merupakan dorongan semangat yang luar biasa bagi anak-anak.

Terkadang anak-anak tidak butuh bantuan untuk menjawab soal, mereka hanya mau didengarkan keluh kesahnya disekolah atau sekadar bercerita pengalaman yang menarik disekolah. Bagi anak-anak berbagi pengalaman atau kisah dengan orangtua mereka sungguh merupakan peristiwa yang luar biasa, hal itu bisa membuat mereka merasa berarti dan terdorong semangatnya untuk belajar.

Para orangtua perlu belajar untuk tidak selalu menyudutkan anak-anak ketika prestasi mereka memburuk, hal itu seringkali malah akan membuat anak malas belajar. Namun lebih penting bagi mereka untuk mengetahui mengapa prestasinya menurun untuk kemudian dicarikan solusi bersama anak agar nilainya membaik. Hal itu tentu butuh komunikasi yang akrab dan terbuka dengan anak-anak agar duduk permasalahannya menjadi jelas, hingga solusi yang dikehendaki pun makin gampang didapat.

Itulah beberapa penyebab umum beserta cara bagaimana mengatasi anak yang malas untuk belajar. Semoga bisa menjadi solusi untuk para orangtua yang tengah menghadapi kemalasan belajar pada buah hatinya.

Dikutip dari buku “SEMUA ADA SOLUSINYA” karya Edi Abu Faiz.

5 Tips Ampuh Cara Mengatasi Anak Susah Mandi yang Wajib Orangtua Ketahui

5 Tips Ampuh Cara Mengatasi Anak Susah Mandi yang Wajib Orangtua Ketahui

Cara Mengatasi Anak Susah Mandi

5 Tips Ampuh Cara Mengatasi Anak Susah Mandi - Tingkah laku anak memang bermacam-macam. Semakin bertambahnya usia anak makin bertambah pula kelakukan mereka. Bila saat belum bisa berjalan anak begitu mudah untuk dimandikan, kini banyak orangtua dipaksa harus keja-kejaran dahulu untuk membuat anak-anak mau mandi. Itu pun belum ditambah dengan tangisannya karena mandi dengan terpaksa. Bila akhirnya mereka mau mandi sendiri biasanya mandi secepat kilat, tak sampai 5 menit yang penting basah. Sekadar gugur kewajiban.

Padahal mandi adalah aktivitas yang harus dijalani secara rutin minimal dua kali sehari. Selain untuk menjaga kesehatan, mandi juga penting agar tubuh nampak selalu bersih dan segar. Terlebih bila anak sudah senang bermain di luar rumah yang dasarnya terdapat banyak kuman dan kotoran disekitarnya.

Kesulitan menyuruh anak mandi memang umum terjadi terutama pada anak-anak yang mulai masuk sekolah dan kesulitan ini terjadi hampir di semua keluarga. Penyebabnya, anak tidak mau diganggu aktifitasnya. Mereka merasa tidak nyaman ketika orangtua mengintervensi keasyikan mereka melakukan sesuatu. Lalu, bagaimana cara menghadapi dan mengatasinya? Agar anak mau dan senang mandi tanpa harus dipaksa atau kejar-kejaran terlebih dahulu?

1. Cari Tahu Penyebab Mengapa Mereka Tidak Mau Mandi

Ada bermacam alasan yang dibuat anak agar lolos dari kewajiban mandi, minimal mengulur waktunya. Mulai dari udara pagi atau air yang masih terlalu dingin sampai waktu sore yang sudah terlanjur malam, takut masuk angin, badan nggak enak atau apalah saja yang penting mereka nggak mau mandi.

Untuk itu pertama kali tanyakan baik-baik dulu kepada mereka, “mengapa tidak mau mandi?” cari tahu penyebab si kecil tidak mau mandi, bila ia tetap menolak meski berulang kali dibujuk, ada kemungkinan si kecil memang sedang tidak enak badan namun belum dapat mengutarakannya secara langsung kepada anda sehingga anda harus memeriksanya secara sungguh-sungguh, bukan sekadar pengakuannya.

Baca juga :
Bisa juga penyebab anak tidak mau mandi karena ada sesuatu yang lebih menarik perhatian anak dibandingkan harus melakukan rutinitas mandi. Misalnya penyebab anak susah mandi karena keasyikan melihat tayangan televisi saat itu hingga ia menjadi enggan untuk meninggalkannya. Umumnya anak akan marah bila ditengah aktivitas yang menyenangkan diganggu dengan sesuatu yang kurang disukainya.

2. Buatlah Kontrak Kesepakatan Dengan Anak Mengenai Kapan Jam Mandi

Sebagai solusinya maka perlu dibuat kesepakatan antara orangtua dengan anak bersangkutan dalam sebuah peraturan. Kesepakatan itu antara lain bisa berwujud aturan apakah anak akan mandi sebelum acara televisi atau setelahnya.

Pada anak-anak lain yang usianya lebih muda ataupun bayi (balita), keengganan untuk mandi adakalanya bukan disebabkan hal-hal diatas, namun lebih karena mereka trauma, misalnya takut terkena air yang dingin karena pernah kedinginan atau takut matanya kena shampoo atau sabun saat keramas karena pernah mengalaminya waktu mandi yang menjadi penyebab mata perih dan membuatnya menangis. Bisa juga mereka pernah terpeleset di lantai kamar mandi yang licin atau melihat kecoa di sudut kamar mandi.

3. Jadikanlah Mandi Menjadi Aktivitas yang Menyenangkan Buat Anak-anak

Sebagai solusinya anda bisa menghilangkan trauma-trauma tersebut dengan menggantinya dengan hal-hal yang menyenangkan bagi mereka, serta menjamin kepadanya bahwa hal-hal yang dikhawatirkan tadi tidak akan terjadi. Misalnya menyiapkan air hangat sebagai ganti air dingin, menyiapkan shampoo atau sabun dengan aroma, warna dan desain botol yang menarik anak-anak. Bisa juga dengan membelikan mainan yang dibuat khusus sebagai teman mandi anak-anak balita. Hal-hal seperti itu tentu akan membuat anak-anak senang dan nyaman pergi ke kamar mandi.

4. Biasakan Mandi Pada Jam yang Relative Sama, Supaya Anak-anak Terbiasa Hidup Teratur dan Disiplin

Cara mengatasi anak yang susah mandi selanjutnya adalah dengan membiasakan si kecil untuk mandi pada jam yang sama setiap hari. Hal ini penting untuk melatihnya belajar disiplin dan kesadaran diri serta tidak malas untuk mandi. Sesuatu yang dilakukan secara rutin dan tertib tentu akan membuatnya terbiasa hidup teratur dan disiplin. Satu kali saja dia terlewatkan untuk mandi tentu dia akan merasa ada hal yang kurang sehingga akan meminta untuk mandi. Anak-anak yang sudah terbiasa untuk mandi pada jam tertentu, tanpa dipaksa pun sudah siap untuk mandi.

Baca juga :
Memaksa anak untuk mandi, apalagi sampai dengan menggunakan kekerasan tentunya bukan tindakan yang bijak. Karena pemaksaan justru akan membuat anak trauma dan semakin susah untuk diajak mandi. Lebih baik jika kita bisa memberi pengertian pada si kecil secara perlahan-lahan mengenai akibat jika jarang mandi bagi tubuh. Katakan kepadanya jika ia tidak mau mandi maka kotoran ditubuhnya akan menumpuk dan hal itu bisa menjadi sumber penyakit serta membuatnya akan dijauhi oleh teman-temannya. Namun jika terpaksa anda harus memandikannya karena waktu yang sudah mepet, misalnya anak harus segera berangkat sekolah, usahakan semuanya dalam kondisi yang terkontrol artinya anda tidak boleh dalam keadaan marah atau emosi. Sebab hal itu justru akan membuatnya trauma dan selalu takut jika diajak mandi.

5. Buatlah Penguat Aktivitasnya (mandi) Dengan Pujian atau Hadiah Materiil yang Menyenangkan Anak

Terakhir, Jangan lupa! Berikan pujian jika anak sudah selesai mandi, seperti : “Waduh ... cakepnya anak mama, sudah mandi tambah deh cakepnya!”, anak akan semakin bersemangat jika dipuji. Apalagi jika anak sudah bisa mandi sendiri, ayah bunda bisa memuji kemandiriannya. Namun jika khawatir nanti mandinya tidak bersih atau kurang sempurna, ayah bunda bisa memantaunya dan membetulkan apa yang kurang tanpa harus mengambil alih semua yang dilakukannya, misalnya, “itu nak matanya masih ada kotoran, ayo dibersihkan sekali lagi!”. Dengan begitu anak makin percaya diri dan tambah senang untuk mandi. Ayah bunda pun tidak lagi repot-repot untuk menyuruh si kecil mandi.

Itulah langkah-langkah cara mengatasi anak yang tidak mau atau susah mandi yang bisa ayah bunda lakukan sehingga anak-anak menjadi senang untuk mandi. Lakukanlah semua itu dengan penuh kesabaran dan kasih sayang karena bila anda melakukannya dengan emosi atau amarah tentu akan berdampak buruk pada anak dan hasilnya pun akan jauh dari harapan.

Semoga artikel mengenai solusi mengatasi anak yang tidak mau mandi ini bisa memberikan manfaat untuk para pembaca dan orangtua semuanya. Terima kasih.

Dikutip dari buku “SEMUA ADA SOLUSINYA” karya Edi Abu Faiz.

Saturday, August 5, 2017

Cara Mengatasi Anak Nakal : Sebab dan Solusi Untuk Para Orangtua

Cara Mengatasi Anak Nakal : Sebab dan Solusi Untuk Para Orangtua

Cara Mengatasi Anak Nakal

Cara Mengatasi Anak Nakal : Sebab dan Solusi Untuk Para Orangtua - Banyak orangtua yang merasa pusing dan kesal dengan kelakuan anaknya yang dinilai nakal dan bandel. Terkadang tidak hanya orangtua itu sendiri yang merasakan kesal tetapi anak dan orang lain pun akan merasakan kesal dengan kelakuan nakalnya tersebut.

Dalam mengatasi anak yang nakal dan bandel ini memang perlu usaha dan ilmu ekstra supaya si anak bisa menjadi anak yang patuh dan penurut. Karena ada sebagian orangtua yang mendidik anaknya tersebut dengan jalan kekerasan seperti memarahi atau tindakan seperti menjewer dan lainnya. Padahal mendidik anak dengan cara kekerasan tersebut justru akan membuat anak tersebut menjadi tambah nakal dan berdampak buruk pada perkembangan pertumbuhan anak tersebut. Dalam mendidik anak nakal dan bandel ini, ada baiknya kita ketahui dulu beberapa penyebab anak tersebut menjadi seperti itu :

1. Orangtua terlalu memanjakan anaknya

Biasanya sebagian orangtua ketika anaknya masih seusia balita terlalu menuruti semua kemauan anaknya. Hal ini terjadi karena orangtua tersebut tidak tega jika anaknya menangis karena kemauannya tidak dituruti. Dengan membiasakan memanjakan anak seperti ini justru akan membuat anak tersebut menjadi pribadi yang egois. Dan inilah salah satu kesalahan orangtua dalam mendidik anak yang sering dilakukan.

2. Orangtua tidak menegur ketika anaknya berkata tidak baik dan kasar

Jika hal ini terjadi maka anak tersebut akan menganggap apa yang dia lakukan itu benar dan akan menjadi kebiasaan. Dampaknya anak tersebut akan menjadi arogan dan memiliki tata krama yang tidak baik.

3. Kurangnya pendidikan agama dalam keluarga

Pendidikan agama adalah hal yang paling utama dalam mendidik anak, karena dalam pendidikan agama banyak nilai-nilai yang baik untuk tumbuh kembang anak.

4. Orangtua sering bertengkar dihadapan anak

Bisa dibilang faktor keluarga merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan sifat karakter anak. Ketika si anak berada didalam keluarga yang tidak harmonis, suka bertengkar dan bahkan sampai terjadi kekerasan dalam rumah tangga maka si anak bisa meniru segala hal yang dilihat dalam keluarganya. Dan imbasnya anak akan meniru dan menunjukan sifat-sifat yang dilihatnya tersebut dalam berbagai tindak kenakalan atau kebandelan.

5. Memberikan materi yang berlebihan

Ini biasanya terjadi pada orangtua di daerah perkotaan yang memiliki kesibukan yang padat dikarenakan karir mereka memberikan materi, uang saku, dan fasilitas yang berlebihan dan menganggap sebagai pengganti kasih sayang kepada anaknya. Padahal hal tersebut justru tidak baik bagi anak karena akan berdampak anak menjadi pribadi yang kurang memiliki jiwa sosial, kurang kasih sayang, nakal dan tidak terkendali.

6. Kasih sayang yang kurang

Selain kasih sayang yang berlebihan (terlalu dimanja), kasih sayang yang kurang juga menjadi salah satu penyebab kenapa anak menjadi nakal. Anak yang kurang mendapat kasih sayang dari orangtua biasanya akan berusaha mencari perhatian dengan melakukan berbagai kenakalan agar diperhatikan oleh orangtuanya.

7. Pertemanan yang salah

Faktor teman juga sangat berpengaruh dalam kenakalan yang dilakukan anak. Apabila ia bergaul dengan teman yang salah yang suka berbuat kenakalan, maka nantinya anak juga bisa tertular sifat tersebut. Oleh karena itu para orangtua perlu memperhatikan pergaulan atau teman-teman dari anaknya.

8. Pengaruh media bacaan dan tontonan

Selain pergaulan yang salah, media bacaan dan tontonan juga akan sangat mempengaruhi tingkah laku anak. Apalagi saat ini banyak sekali tontonan televisi yang kurang mendidik seperti tayangan yang mempertontonkan kekerasan dan adegan-adegan yang tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Jadi bagi para orangtua perhatikanlah apa yang menjadi bacaan dan tontonan anak, jangan sampai mereka terpengaruh oleh hal-hal yang kurang mendidik.

9. Pengaruh obat-obatan

Obat-obatan juga bisa menjadi salah satu penyebab kenapa anak berbuat nakal. Zat kimia atau zat adiktif yang terdapat pada obat-obatan ternyata bisa memicu anak untuk mudah marah dan berbuat nakal.

Baca juga :
Kesembilan hal diatas adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab kenapa anak menjadi nakal dan bandel. Sehingga jika kita ingin anak kita tidak nakal dan bandel, kita perlu memperhatikan beberapa faktor diatas dan berusaha memperbaiki diri mulai dari orangtuanya sendiri. Namun bagaimana jika kita telah memperbaiki diri kita tetapi anak kita masih nakal dan bandel, maka kita perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi atau mendidik anak nakal dan bandel agar menjadi penurut dan patuh.

Cara Mengatasi Anak Nakal dan Bandel


Memang termasuk hal yang sulit untuk merubah dan mendidik anak yang awalnya nakal dan bandel menjadi anak yang penurut dan patuh pada orangtua. Memang agak menjengkelkan bagi orangtua jika memiliki anak yang nakal, apalagi jika sedang bepergian keluar rumah dan anak tersebut melakukan keisengan dan kenakalan kepada orang lain. Dalam kondisi seperti ini terkadang banyak orangtua yang akhirnya merasa jengkel dengan kelakuan anaknya tersebut, yang dikhawatirkan dalam kondisi ini adalah orangtua menjadi khilaf dan bersikap kasar dengan memarahi dan menyakiti fisik anak kita.

Bagi orangtua yang memiliki anak bandel seperti ini terkadang banyak sekali orangtua yang tidak sabar dalam mendidik anaknya hingga memarahi dan kekerasan fisik pada anaknya. Padahal jika anak dididik dengan kekerasan biasanya anak tersebut akan semakin nakal dan tak terkendali. Selain itu kekerasan fisik kepada anak seperti mencubit, memukul justru akan berdampak negatif terhadap perkembangan fisik dan psikis si anak. Oleh karena itu kita harus membuat trik tersendiri dalam mendidik anak kita yang nakal dan bandel tersebut agar menjadi patuh dan penurut, yang diantaranya adalah :

1. Jadilah teladan yang baik

Ketika anda menginginkan anak anda berubah menjadi pribadi yang baik, alangkah baiknya jika perubahan itu dimulai dari orangtuanya terlebih dahulu. Karena anak biasanya akan meniru dan meneladani apa yang dilakukan orangtuanya. Ketika kita sebagai orangtua memberi nasehat kepada anak maka ada baiknya nasehat tersebut diperuntukkan untuk kita terlebih dahulu, agar anak kita selain menerima nasehat juga bisa melihat teladan dari orangtuanya.

2. Bersikaplah lemah lembut

Ketika anak melakukan sebuah kesalahan janganlah kita sebagai orangtua langsung menghakimi, memarahi atau bahkan memukulnya, karena hal ini menunjukan sifat kurang bijak kita sebagai orangtua. Kita tak pernah tahu apakah setiap kesalahan yang dibuat anak dilakukan dengan sengaja atau tidak. Berusahalah untuk bersikap lemah lembut pada anak, dekati dan tanyakan kenapa ia sampai melakukannya. Barulah setelah itu kita berikan nasihat dengan bijak dan lemah lembut pula.

Apabila kita langsung memarahi tentu bisa membuat anak semakin tertekan, karena bisa saja anak sudah malu dan merasa bersalah atas hal yang dilakukannya. Terkadang memang pada beberapa anak sikap yang lembut tidak selamanya mendatangkan hasil sesuai harapan. Dalam hal ini anda bisa membuat sebuah batasan, misal dengan melakukan pendekatan secara halus sebanyak 3 kali apabila anak masih nakal dan susah diatur maka jalan kekerasan bisa anda ambil.

Namun jangan salah paham dulu, yang saya maksud kekerasan disini bukanlah kekerasan yang berlebihan dan melampaui batas, tapi dengan memberikan peringatan terlebih dahulu menggunakan kata-kata bernada tinggi, tegas atau marah. Baru setelah tidak mempan anda bisa memberikannya pukulan, pukulannya pun hanya sebatas pukulan kecil saja seperti menepuk pantat, menjewer atau mencubit dan ingat jangan berlebihan dan terbawa emosi saat melakukannya. Cara menghadapi anak nakal memang harus dilakukan secara bertahap dan utamakanlah dengan pendekatan yang halus pada anak.

Baca juga :

3. Tidak Memberikan predikat negatif pada anak

"Perkataan orangtua adalah doa bagi anaknya", oleh karena itu janganlah memberikan predikat negatif kepada anak kita, karena doa orangtua pada anaknya adalah mustajab. Jadi berilah predikat dan panggilan yang baik kepada anak kita.

4. Tetapkan peraturan dengan sangsi yang tegas

Untuk mencegah anak melakukan kenakalan, buatlah peraturan dan sangsi yang tegas jika dia melanggar peraturan tersebut. Sangsi baiknya berupa hukuman yang mendidik agar tetap memberi manfaat kepada anak kita, seperti tidak diijinkan bermain game selama 1 hari.

5. Jadilah Orangtua yang konsisten

Jadilah orangtua yang konsisten terhadap nasehat dan aturan yang sudah dibuat, jangan berikan toleransi jika si anak melakukan pelanggaran. Karena jika kita sudah tidak konsisten maka anak tersebut akan mengulangi kesalahannya.

6. Batasi dan jauhkan anak dari tontonan dan bacaan yang kurang mendidik

Sekarang ini banyak sekali tontonan TV seperti sinetron atau tayangan lainnya yang menampilkan adegan kekerasan serta contoh-contoh yang kurang baik. Untuk itu sebagai orangtua maka kita perlu membatasi dan mengarahkan tontonan anak kita ke hal-hal yang lebih bermanfaat atau tontonan yang lebih mendidik. Selain televisi orangtua juga perlu selektif dalam memberikan buku bacaan pada anak, karena biasanya anak suka sekali dengan buku-buku bergambar maka sebisa mungkin jauhkan anak dari buku-buku yang menampilkan gambar adegan kekerasan atau hal kurang mendidik lainnya.

7. Konsultasi ke ahlinya

Ketika mungkin si anak sudah melakukan kenakalan yang berlebihan dan kita sebagai orangtua sudah berusaha untuk mengubahnya namun tidak ada perubahan yang berarti, maka kita bisa berkonsultasi ke ahli anak yang sudah paham mengenai berbagai permasalahan anak. Konsultasikan mengenai kondisi anak anda dan mintalah saran serta solusi untuk masalah anda.

8. Jangan lupa selalu berdoa

Ya, ini adalah hal wajib yang harus selalu anda lakukan. Selain berusaha dengan sepenuh hati jangan lupa untuk selalu mengiringinya dengan doa kepada Yang Maha Kuasa, karena hanya Dia-lah yang mampu dan berkehendak merubah sifat dan tingkah laku seseorang, dalam hal ini adalah anak kita.

Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi anak nakal dan bandel yang perlu diketahui oleh para orangtua, sehingga dengan mengetahui hal tersebut maka kita sebagai orangtua bisa secara tepat dalam melakukan tindakan penanganannya. Semoga cara yang telah dibahas diatas dapat memberikan solusi bagi anak anda. Terima kasih.

Featured Post

18 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Yang Sering Dilakukan

Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak - Memberikan pendidikan terbaik bagi anak adalah tugas...