Friday, August 7, 2020

Inilah Perbedaan Sertifikat Deposito dan Deposito Biasa

Posted by Gus Faqir on Friday, August 7, 2020

Inilah PerbedaanSertifikat Deposito dan Deposito Biasa

Apa bedanya sertifikat deposito dan deposito biasa? Deposito sendiri ada 2 jenis , apa perbedaannya? 2 deposito tersebut memang sama-sama instrumen investasi yang cukup populer karena relatif aman, keduanya juga bisa kalian dapatkan dengan membuka rekening di bank. Hanya saja, keduanya secara sifat dan karakteristiknya cukup berbeda. Nah, mau tahu apa perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa? Simak berikut ini:



A. Perbedaan Sertifikat Deposito Dan Deposito Biasa

Ada beberapa karakteristik yang menjadi faktor pembeda antara sertifikat deposito dan deposito berjangka biasa. Karakteristik tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Status Kepemilikan Deposito

Perbedaan pertama dilihat dari karakteristik status kepemilikannya. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk oleh bank, artinya tidak atas nama nasabah. Karenanya, hal ini memungkinkan untuk memindahtangankan sertifikat deposito kepada orang lain. Dan siapa saja yang memegang sertifikat deposito dapat mencairkannya. Sedangkan untuk depsoito berjangka biasa, diterbitkan oleh bank atas nama nasabahnya. Hal ini berarti hanya nasabah yang bisa mencairkannya, karenanya tidak flexible kalau mau dipindahtangankan.

Yang perlu diperhatikan, karena sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, ini berarti risikonya cukup tinggi. Contohnya, bila  kamu kehilangan sertifikat tersebut, bank tidak bisa menerima klaim kehilangan. Siapa saja yang menemukan sertifikat yang hilang, bisa mencairkan tanpa persetujuan kalian. Jadi hati-hati bila  memilih sertifikat deposito!

2. Sistem Pembayaran Bunga

Sistem pembayaran atau penghitungan bunganya menjadi pembeda selanjutnya. Kalau sertifikat deposito, di awal sudah diketahui berapa nilai dari sertifikat deposito. Itu sudah termasuk pokok deposito dan keuntungan bunganya. Jadi di akhir jatuh tempo sertifikat deposito tinggal mencairkannya. Sedangkan untuk deposito berjangka biasa, sistem pembayaran bunga dan perhitungan dilakukan diakhir jatuh tempo. Walaupun pada deposito biasa bisa diprediksi sedari awal berapa nilai dari deposito, tetapi secara formal bank baru akan melakukannya di akhir jatuh tempo.

3. Kegunaan Yang Lebih Luas

Karena sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dan nilai deposito sudah diketahui secara pasti dari awal, ini membuat sertifikat deposito memiliki kegunaan yang sangat luas. Hal ini artinya sertifikat deposito sanggup digunakan untuk berbagai macam  keperluan, misalnya sebagai jaminan, alat tukar, atau bahkan bisa diperdagangkan.

Beda dengan deposito berjangka biasa yang diterbitkan atas nama, hanya bisa dimanfaatkan oleh diri sendiri atau ahli warisnya. Deposito biasa mau dijadikan jaminan? Apa yang menjamin? Kan hanya kamu dan ahli waris saja yang bisa mencairkan dana deposito, pemberi pinjaman tentu tidak akan mau menerimanya.

4. Perpanjang Otomatis

Terakhir, perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa ialah terkait dengan waktu jatuh temponya. Pada saat jatuh tempo, deposito biasa bisa diperpanjang secara otomatis (auto rollover). Umumnya  bank menyediakan fitur auto rollover untuk deposito biasa, jadi ketika fitur ini digunakan dan deposito biasa berakhir masanya, akan diperpanjang secara otomatis. Berbeda dengan sertifikat deposito, tidak tersedia fitur rollover. Bila  sudah jatuh tempo, sertifikat deposito wajib dicairkan. Dan bila  kamu masih ingin memiliki sertifikat deposito, kamu bisa membuka sertifikat deposito baru di bank yang sama.


B. Pilih Deposito Mana Untuk Investasi

Setelah mengetahui apa saja perbedaan sertifikat deposito dan deposito di atas, kira-kira kamu mau pilih deposito jenis apa nih? Atau malah bingung? Jangan bingung gaes, untuk menentukan deposito mana yang cocok untukmu, sesuaikan saja dengan tujuan investasi kalian. Contohnya,  bila  kamu ingin investasi ke deposito dengan tujuan mempersiapkan dana pendidikan, bisa jadi deposito biasa cocok untukmu.

Tetapi bila  kamu berpikir selain mempersiapkan dana pendidikan, kamu juga ingin ada jaminan bila lau kamu butuh dana mendadak. Untuk kondisi seperti itu, mungkin sertifikat deposito bisa kamu pilih, selain dana pendidikan tercapai juga ada jaminan bila lau kamu butuh dana mendadak dengan menggadai atau menjaminkan sertifikat deposito. Intinya, deposito biasa lebih cocok untuk dipilih bila  ada single tujuan dan keuangan sudah terjamin. Sedangkan sertifikat deposito sebaliknya.

C. Deposito Syariah

Tetapi sebelum benar-benar memutuskan memilih sertifikat deposito atau deposito berjangka biasa, saya sarankan untuk mempertimbangkan deposito syariah. Memangnya ada deposito syariah? Ya ada, dan saya rasa deposito syariah justru lebih baik ketimbang deposito konvensional dari semua sisi. Mulai dari keuntungan, perjanjian, dan sisi lainnya deposito patut dipertimbangkan. Apalagi bila  kalian beragama Islam, supaya  tidak menyalahi syariat saya sarankan untuk memilih deposito dengan sistem syariah ini.

Nah, itulah ulasan tentang perbedaan sertifikat deposito dan deposito biasa. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan membantu kalian. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

 

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan komentar anda! Terima kasih :)

Featured Post

18 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Yang Sering Dilakukan

Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak - Memberikan pendidikan terbaik bagi anak adalah tugas...