Wednesday, September 20, 2017

Info Penting Seputar Masa Nifas Setelah Melahirkan

Posted by Abu Alifa on Wednesday, September 20, 2017

Masa Nifas

Masa nifas atau bahasa latinnya Puerperium adalah masa pemulihan setelah melahirkan, dimana rahim sang ibu akan mengeluarkan darah dari sisa-sisa kehamilan. Sebenarnya, tidak ada perbedaan signfikan antara nifas dan mentruasi, yang membedakan hanyalah sebab-musababnya. Darah nifas keluar untuk membersihkan sisa-sisa kelahiran, sedangkan pada menstruasi, darah dari dinding rahim runtuh akibat telur tidak terbuahi.

Dalam hal ini, cara melahirkan normal maupun sesar ( caesar ) tidak mempengaruhi. Meskipun pengertian umum mengenai nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan, namun, pada seorang wanita yang mengalami keguguran, bila si bayi telah memiliki bentuk manusia atau kandungan berumur lebih dari 80 hari, maka wanita tersebut dianggap mengalami masa nifas. Apabila seorang perempuan mengalami keguguran pada masa awal kehamilan, ketika fisik bayi belum terbentuk, masa darah yang keluar bukanlah darah nifas, melainkan menstruasi. Jadi, nifas terjadi karena seorang perempuan mengalami kehamilan, dan mentruasi terjadi akibat sel telur perempuan tidak terbuahi.

Berapa Lama Masa Nifas Berlangsung?


Selain pengertian nifas, pertanyaan mengenai rentang waktu nifas juga sering ditanyakan tidak hanya oleh perempuan dan istri, namun oleh laki-laki dan suami. Mengenai berapa lama masa nifas, terdapat beberapa pendapat dari berbagai macam sumber dan latar belakang. Secara ilmiah, pemulihan rahim pasca persalinan atau nifas berlangsung selama 40 hari. Pada masa tersebut, darah nifas akan keluar seperti masa haid. Tentu saja, lama masa nifas juga dipengaruhi oleh kuantitas darah yang mengalir. Hal ini menyebabkan pengalaman masa nifas yang berbeda pada tiap ibu.

Masa nifas akan cepat berakhir, apabila dalam jangka waktu kurang dari empat puluh hari, darah mengalir sekaligus atau dengan banyak, seperti menstruasi hari pertama. Namun, bisa jadi darah yang mengalir tidak optimal dan membutuhkan selang waktu, misalkan, darah yang mengalir tidak terlalu banyak namun stabil sampai tiga atau empat minggu. Meskipun darah nifas berhenti sebelum 40 hari, ada baiknya masa nifas dianggap selesai 40 hari setelah persalinan, karena masa nifas terbagi dalam beberapa tahapan.

Tahapan masa nifas yang pertama disebut Lokia Lubra. Lokia Lubra adalah masa keluarnya darah berwarna merah; darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, rambut bayi, dan kotoran bayi ketika berada di dalam kandungan. Biasanya, masa ini berlangsung selama satu minggu saja. Namun, ada beberapa kejadian dimana seorang ibu hanya mengalami tahapan Lokia Lubra selama satu hari saja, dan sebaiknya.

Setelah itu, seorang ibu akan mengalami fase Lokia Sanguelenta, yaitu masa dimana darah yang keluar berwarna merah dan berlendir. Kemudian, pada fase Lokia Serosa, rahim sang ibu akan mulai memproduksi cairan berwarna kekuningan yang merupakan sisa-sisa haringan serosa dan pengaruh hormon. Setelah itu, rahim sang ibu akan memproduksi cairan berwarna putih bening pada tahap Lokia Alba. Pada tahap tersebut, rahim mengalami masa pemulihan, dan masa nifas telah berakhir. Dengan kata lain, masa nifas berakhir ketika cairan berwarna putih bening diproduksi oleh rahim.

Selain sudut pandang kesehatan, para orang tua juga akan menghitung masa nifas dari perhitungan menurut agama dan kepercayaan mereka. Pada agama Islam, seorang ibu akan kembali suci setelah darah merah berhenti keluar. Selain itu, terdapat dua pendapat mengenai masa nifas dalam agama islam, yaitu 40 dan 60 hari. Selain itu, sebuah sumber juga menyebutkan bahwa Injil menyebutkan bahwa masa nifas berlangsung dua kali lebih lama apabila bayi yang lahir adalah perempuan. Kemudian, selama tiga puluh tiga hari perempuan tersebut tidak diijinkan untuk memasuki tempat suci.

Masa nifas merupakan masa pemulihan rahim pasca persalinan yang berlangsung selama empat fase; diawali dengan mengalirnya darah dan sisa-sisa jaringan dan diakhiri dengan mengalirnya cairan putih bening. Lama masa nifas bisa berbeda-beda pada setiap perempuan, namun, ditilik dari sudut pandang kesehatan dan beberapa agama, masa nifas memiliki waktu rata-rata 40 hari, walaupun ada yang kurang dari 40 hari, atau lebih.

Perawatan Penting Selama Masa Nifas


Perawatan masa nifas

Perawatan masa nifas sendiri sebenarnya dimulai sejak ari–ari dilahirkan untuk menghindari adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan pasca melahirkan dan infeksi. Bila ada perlukaan jalan lahir atau luka bekas sobekan, maka biasanya akan dilakukan penjahitan dan perawatan luka setelah melahirkan. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan.

Seperti kita tahu bahwa melahirkan merupakan peristiwa yang melelahkan, oleh sebab itu, terdapat beberapa macam perawatan yang dianjurkan pada masa nifas agar kondisi ibu pulih setelah itu. Perawatan ini sesuai dengan kondisi ibu pada masa puerperium dini, dimana ibu belajar kembali untuk berdiri dan berjalan-jalan. Biasanya, seorang perempuan yang baru melahirkan dianjurkan untuk tinggal di rumah sakit untuk beberapa hari dengan tujuan agar ibu dapat beristirahat dengan lebih intensif. Selain itu, mereka dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan pendarahan, seperti melakukan pekerjaan rumah tangga yang terlalu berat.

Pada fase ini, seorang ibu dianjurkan untuk memanjakan tubuh dan membuat diri senyaman mungkin. Salah satu saran yang baik untuk kenyamanan ibu adalah dengan menyediakan sebuah kursi dari material keras, agar ibu dengan mudah duduk dan kembali berdiri. Kursi berbahan material yang keras mampu menahan tekanan ketika perempuan itu berdiri, sehingga dia tidak terlalu mengeluarkan tenaga, dan lebih bagus untuk kesehatan rahim dan otot perut. Selain kursi bermaterial keras, penggunaan toilet duduk juga dianjurkan daripada penggunaan toilet jongkok.

Selain itu, pasangan yang baru mendapatkan bayi juga dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual karena kondisi rahim belum pulih. Ayah harus bersabar ketika Bunda sedang mengalami masa nifas, karena jika melakukan hubungan seksual dalam masa nifas dikhawatirkan darah penuh kuman dan sel mati yang harusnya dikeluarkan, akan kembali lagi ke dalam rahim dan menimbulkan infeksi.

Berhubungan saat nifas

Biasanya, seorang wanita yang baru melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi analgetik yang digunakan untuk melawan rasa mulas akibat pada 2 atau 3 hari setelah melahirkan. Rasa mulas tersebut disebabkan oleh sisa-sisa selaput ketuban, plasenta, dan gumpalan pada masa kehamilan. Pada masa ini ibu juga dianjurkan untuk memperbanyak tidur dan mengkonsumsi makanan cukup kalori, berprotein, berserat, bervitamin, dan banyak mengkonsumsi air. Tidak hanya untuk pemenuhan gizi anak, tetapi juga untuk pemuliha fisik sang ibu.

Konsumsi kalsium sangat diperlukan bagi mereka yang baru melahirkan untuk memperbaiki gigi dan tulang yang hilang bersama dengan darah nifas, dan ASI. Konsumsi protein dianjurkan bagi ibu muda pada masa nifas untuk membantu pemulihan sel-sel dan jaringan tubuh. Selain itu, konsumsi lemak juga dianjurkan untuk membantu menutup luka dan jahitan. Cairan dan serat diperlukan untuk mempermudah pencernaan. Selain itu, makanan yang bervitamin juga sangat dianjurkan. Terlebih, mengkonsumsi makanan yang bervitamin E berguna bagi pemulihan kesehatan kulit, peremajaan kulit, kualitas air susu ibu. Oleh sebab itu, mengkonsumsi buah, sayur, ikan laut, telur, dan karbohidrat yang cukup sangat dianjurkan.

Oleh sebab itu, menaati asuhan nifas dan rajin mengunjungi dokter dan bidan setelah persalinan sangatlah penting. Dengan begitu, maka kesehatan fisik dan psikologis ibu dan bayinya akan senantiasa terkontrol, dan mendapatkan penanganan cepat dan intensif apabila terjadi keluhan. Hal lain yang telah banyak ditinggal oleh para wanita modern saat ini adalah penggunaan bengkung. Penggunaan bengkung atau korset sangatlah dianjurkan, terutama untuk pencegahan perut bergelambir. Selain tidak estetik, perut bergelambir juga menunjukkan jaringan kulit yang rusak. Selain memperbaiki kondisi perut, senam kegel juga dianjurkan untuk memperbaiki bentuk genitalia dan rahim.

Jadi, perawatan masa nifas sederhana yang dianjurkan bagi wanita yang baru melahirkan adalah beristirahat, mengkonsumsi makanan sehat, menaati asuhan nifas, memakai bengkung untuk estetika dan kesehatan otot, jaringan, dan kulit perut, dan rajin senam kegel.

Selama masa nifas, sangat penting untuk menjaga kebersihan. Mengabaikan kebersihan berarti mengundang kuman untuk berkembang dan menimbulkan infeksi. Pada masa nifas juga biasanya diiringi dengan terjadinya perubahan kondisi fisik atau fisiologis pada ibu. Apa saja perubahan yang terjadi? Berikut penjelasannya :

Beberapa Perubahan Fisiologis Selama Masa Nifas


Perubahan Fisiologis Selama Masa Nifas

Kehamilan dan melahirkan merupakan sebuah proses dan peristiwa yang membawa perubahan total secara fisik, walaupun keadaan psikis seorang perempuan juga sangat terpengaruh. Namun, satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa kondisi fisik seorang perempuan akan berubah. Perubahan tersebut disebut perubahan fisiologis, yang prosesnya terjadi ketika melahirkan dan nifas, selanjutnya periode pemulihan untuk menjadi kembali sempurna seperti sebelumnya.

Terdapat 7 perubahan fisiologis pada masa nifas yaitu :

1. Perubahan fisiologis pertama adalah perubahan sistem reproduksi.
2. Perubahan kedua berhubungan dengan sistem pencernaan.
3. Perubahan ketiga adalah perubahan sistem perkemihan.
4. Perubahan sistem muskoloskeletal
5. Perubahan sistem endokrin
6. Perubahan tanda-tanda vital
7. Perubahan sistem hematologi dan kardiovaskuler

Namun yang akan saya coba bahas hanyalah perubahan fisiologi yang umumnya terlihat dan dipahami oleh kaum awam saja sebagai pengetahuan umum, seperti perubahan tanda-tanda vital.

Perubahan tanda-tanda vital ini terlihat jika wanita dalam keadaan normal. Perubahan ini mencakup perubahan suhu badan, nadi, pernafasan, dan tekanan darah. Dalam perubahan suhu badan, pada periode 1×24 jam, suhu badan perempuan yang baru melahirkan akan meningkat menjadi 37,5° sampai 38° Celcius, yang diakibatkan oleh kerja keras saat melahirkan.

Selain itu, pada keadaan ini, wanita tersebut akan kehilangan banyak cairan dan dianjurkan untuk banyak minum. Pada hari ketiga pasca melahirkan, suhu badan akan kembali naik karena produksi dan perkembangan pembentukan ASI. Buah dada menjadi bengkak dan berwarna merah karena jumlah ASI yang meningkat. Namun, bila suhu tidak turun, ada kemungkinan infeksi pada endometrium atau sistem lainnya, sehingga konsultasi ke dokter sangat dianjurkan.

Selain perubahan suhu, peningkatan jumlah denyut nadi juga terjadi dari jumlah 60-80 kali per menit. Keadaan ini disebut Bradichardi, dan berlangsung selama 6-8 jam pertama setelah melahirkan. Kemudian, denyut nadi akan berangsur berkurang dalam waktu 3 bulan setelah masa persalinan. Pada saat itu, frekuensi pernafasan umumnya lebih lambat dari pernafasan normal (16-24 kali per menit). Keadaan ini terjadi karena ibu dalam masa pemulihan. Selain itu, frekuensi pernafasan juga berhubungan erat dengan suhu dan denyut nadi.

Walaupun suhu badan, nadi, dan frekuensi pernafasan cenderung berubah, tekanan darah pada ibu pascamelahirkan bisa jadi tidak berubah atau hanya sedikit berubah. Dalam 48 jam pertama pascamelahirkan, ibu akan merasa pening dan “berputar” setelah berdiri. Hal ini merupakan tanda hipotensi ortostatik, yaitu gangguan pada daerah persyarafan setelah persalinan. Tekanan darah menurun karena pendarahan yang terjadi. Hal tersebut dapat dicegah dan diatasi dengan banya istirahat dan mengkonsumsi analgetik.

Perubahan tanda-tanda vital ini merupakan satu dari sekian tanda vital yang seharusnya diketahui oleh para ibu dan pasangan muda. Namun, bukan berarti bahwa perubahan fisiologis lainnya tidak penting. Namun, beberapa perubahan lainnya hanya mampu dideteksi oleh para ahli. Perubahan tanda-tanda vital mampu mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, masyarakat awam juga akan lebih siaga dan tanggap dalam mengatasi keluhan yang mungkin muncul.

Oleh sebab itu, disarankan pula bagi semua bidan, para anggota medis, dan mereka yang dipercaya untuk membantu proses persalinan untuk menginformasikan perubahan tanda-tanda vital kepada para ibu yang baru melahirkan dan pasangannya, agar kedua pihak mampu mencegah dan menangani, bersikap tidak terlalu khawatir atau tenang, dan siaga mengenai tanda-tanda dan gejala tersebut.

Selain dianjurkan untuk mengetahui perubahan tanda-tanda vital selama masa nifas, para ibu juga perlu tahu beberapa tanda bahaya dan penyakit yang mungkin terjadi saat masa nifas.

Tanda-Tanda Bahaya dan Penyakit Saat Masa Nifas


Tanda Bahaya Saat Masa Nifas

Karena keadaan tubuh yang masih lemah dan rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan pasca melahirkan, kemungkinan kuman dan penyakit untuk masuk ke dalam tubuh melalui vagina sangat besar oleh karena itu ibu yang mengalami masa nifas diharapkan dapat menjaga kebersihan alat kelaminnya.

Berikut adalah jenis-jenis kuman yang berpotensi menyebabkan penyakit atau infeksi melalui kandungan yang perlu diketahui jenisnya dan bagaimana kuman-kuman tersebut berkembang sehingga dapat diketahui cara pencegahannya. Sebelum menginjak pada penjelasan tentang jenis-jenis kuman tersebut, perlu diketahui bahwa kuman yang masuk ke dalam tubuh mempunyai beberapa jalan.

Jalan yang pertama yaitu kuman masuk dari luar yang dikenal dengan istilah eksogen. Kemudian kuman masuk dari tempat lain yang ada di dalam tubuh yang dikenal dengan nama autogen dan kuman yang masuk dari jalan lahir sendiri atau dinamakan endogen.

Kini saatnya kita membahas tentang kuman-kuman yang menyebabkan infeksi atau penyakit saat masa nifas. Kuman yang pertama dinamakan Streptococcus haemoliticus aerobik. Kuman jenis ini berkembangan biak dengan cara eksogen. Kuman jenis ini apabila tidak segera ditindaklanjuti akan menimbulkan infeksi berat yang dapat menular pada orang lain, dari alat-alat yang tidak steril dan sumber-sumber kuman yang lain.

Kuman jenis kedua yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit pada masa nifas adalah Staphylococcus aureus. Kuman jenis ini berkembang dengan cara eksogen dan jenis infeksinya tidak seberat Streptococcus heamoliticus aerobik. Kuman jenis ini banyak berkembang di rumah sakit yang tidak bersih.

Kuman jenis ketiga yaitu Escherichia coli yang berasal dari kandung kemih dan rectum. Selanjutnya, kuman jenis keempat adalah Clostridium welchii yang masuk ke dalam kategori kuman anaerobik yang sangat berbahaya. Kuman jenis ini banyak ditemukan pada abortus kriminalis dan partus yang sering berasal dari dukun yang menolong ibu saat melahirkan. Kuman tersebut muncul karena dukun yang menolong ibu melahirkan tidak menjaga kebersihan diri.

Kuman-kuman yang disebutkan di atas tersebut menyebabkan infeksi yang mempunyai dua jenis yaitu infeksi lokal dan infeksi general. Infeksi lokal meliputi timbulnya nanah, bengkaknya luka episiotomy, keluarnya cairan yang bernama lochia bercampur nanah, perubahan warna lokal, meningkatnya temperatur tubuh dan terbatasnya mobilitasi ibu karena timbulnya rasa nyeri. Sedangkan infeksi general meliputi sakit dan lemah pada ibu yang sendang mengalami nifas, turunnya tekanan darah diiringi meningkatnya denyut nadi, suhu tubuh meningkat di atas 39°C, meningkatnya pernafasan sehingga menimbulkan sesak, mengalami kegelisahan, terjadinya gangguan pada iinvolusi uterus dan terjadi infeksi yang disebut dengan Lochia yaitu berbau, bernanah dan kotor pada organ wanita.

Infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman tersebut dapat diatasi dengan mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan anemia, malnutrisi dan lemah yang diderita oleh ibu. Selain itu, ibu yang baru melahirkan dan masih dalam masa nifas tidak dianjurkan untuk periksa dalam jika tidak ada tanda-tanda penyakit yang memerlukan pemeriksaan mendalam. Selanjutnya, pada saat ibu hamil tua hendaknya koitus dihindari karena dapat menyebabkan pecahnya air ketuban yang dapat memicu timbulnya infeksi pada jalur kelahiran. Menjaga tempat bersalin agar tetap bersih juga sangat penting untuk mencegah tumbuhnya kuman penyakit yang dapat menginfeksi ibu nifas.

Penutup


Itu tadi beberapa informasi terkait masa nifas yang perlu anda ketahui terutama untuk para istri atau suami. Semoga setelah membaca artikel ini anda akan lebih tahu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan ketika masa nifas supaya si ibu cepat pulih seperti sediakala dan tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Terima kasih :)

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan komentar anda! Terima kasih :)

Featured Post

18 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Yang Sering Dilakukan

Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak - Memberikan pendidikan terbaik bagi anak adalah tugas...