Tuesday, June 20, 2017

Para Orangtua, Inilah Cara Agar Anak Keranjingan Belajar

Para Orangtua, Inilah Cara Agar Anak Keranjingan Belajar

Cara Agar Anak Keranjingan Belajar

Belajar dapat diartikan sebagai proses dari tidak bisa melakukan sesuatu kepada bisa melakukan sesuatu. Belajar merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh semua kalangan, besar kecil, tua dan muda. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Namun belajar diartikan bagi kebanyakan orang tua adalah belajar yang dilakukan disekolah atau duduk mendengarkan guru menerangkan pelajaran. Dan kegiatan yang dilakukan diluar sekolah bukanlah dianggap sebagai belajar dan hanya bermain semata.

Kebanyakan anak-anak lebih suka bermain daripada belajar, karena menurut mereka belajar itu membosankan dan bermain itu menyenangkan karena dilakukan sambil bersuka ria bersama teman-teman tanpa adanya paksaan dan peraturan. Sayangnya keranjingan bermain lebih banyak dialami anak ketimbang keranjingan belajar.

Apakah salah anak-anak keranjingan bermain? Sama sekali tidak. Kodrat anak-anak itu sebenarnya adalah bermain, tinggal kita sebagai guru dan orang tua bagaimana bisa memasukkan unsur belajar dalam bermain.

Coba kita perhatikan ketika anak-anak bermain sebuah permainan dalam sebuah tablet atau handphone, bahkan tidak jarang saya lihat anak berusia dua tahun telah mahir mengambil menu permainan dalam sebuah handphone. Ajaib Bukan?

Sangat banyak juga orang tua yang mengeluh kalau anak disuruh belajar susahnya minta ampun. Bagaimana jika disuruh bermain. Apa susah juga ? Pastinya tidak.

Nah, itulah permasalahan yang dihadapi oleh hampir setiap orang tua di seluruh Indonesia. Padahal faktanya setiap anak memiliki insting belajar semenjak lahir. Coba kita perhatikan apakah kita pernah mengajarkan anak kita tengkurap, merangkak ataupun berlari ? Insting belajarlah yang membuat semua ini terjadi.

Jadi akan aneh jika seorang anak yang memiliki software belajar yang canggih justru tidak mau belajar. Apakah anak kita yang salah atau kitalah yang keliru mengajarkannya.

Disinilah tugas berat menanti orang tua dan guru bagaimana memasukkan unsur-unsur bermain dalam belajar. Namun hal ini sulit dilakukan jika sistem pendidikan kita masih tatap muka antara guru dan murid, duduk dibangku, mencatat pelajaran, dan ulangan sebagai uji kompetensi anak. Memang sangat membosankan.

Jika tidak bisa dilakukan disekolah mungkin orang tua bisa membuat anak keranjingan belajar dengan metode belajar sambil bermain di rumah. Berikut panduan yang bisa orang tua terapkan

1. Biarkan anak bereksplorasi

Setiap anak memiliki cara tersendiri untuk mereka nyaman belajar, ada yang suka belajar sambil tiduran, duduk-duduk, sambil bermain, sambil makan dan sebagainya. Biarkan mereka bereksplorasi sesukanya, supaya dapat tertanam dalam diri mereka bahwa belajar itu suatu proses yang menyenangkan.

2. Mulailah dari pertanyaan

Asahlah kemampuan berfikir anak saat memulai belajar dengan mengajukan pertanyaan yang membuat mereka penasaran. Contohnya “ tahu g adek kenapa terjadi hujan, tahu g adek bagaimana proses terjadinya kupu-kupu ?. Usahakan mencari pertanyaan yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari atau lingkungan sekitar.

3. Ajar anak untuk berfikir kreatif bukan menghafal

Para orang tua yang baik hati masih ingatkah kita dengan film dora and boots yang ditayangkan sebuah stasiun televisi ? Dora dan boots mengajari anak-anak kita untuk berpetualang, dari satu tempat ke tempat lainnya dengan berbagai masalah dan situasi yang dibangun, sangat menarik sekali bagi anak-anak. Dora dan boots mengajari anak untuk berfikir kreatif bukan menghafal. Anak-anak dilatih melihat persoalan, menyusun rencana, menetapkan sasaran dan memahami proses.

4. Tetapkan tujuan sebelum belajar

Jelaskan kepada anak apakah tujuan dari setiap materi yang diajarkan. Contoh ketika anak mau belajar berhitung jelaskan kepada mereka kenapa mereka harus belajar pelajaran ini. Apa gunanya dalam kehidupan sehari-hari. Jika bisa, selalu barengi pelajaran dengan praktek. Kalau kita orang tua berprofesi sebagai pedagang libatkan anak dalam proses berdagang yang ada kaitannya dengan pelajaran berhitung. Jika kita hanya pegawai atau karyawan libatkan anak-anak saat belanja ke pasar atau swalayan, seperti menghitung jumlah barang belanjaan, atau menghitung uang kembalian.

Sebenarnya masih banyak cara lain untuk dapat membuat anak keranjingan belajar, kreativitas orang tua lah yang dituntut untuk membuat anak selalu nyaman belajar.

Monday, June 19, 2017

Wajib Diterapkan Orang Tua, Agar Anak Menjadi Orang Sukses

Wajib Diterapkan Orang Tua, Agar Anak Menjadi Orang Sukses

Menjadi Orang Sukses

Agar Anak Menjadi Orang Sukses - Sekolah awalnya merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan dan paling ditunggu-tunggu oleh anak yang belum sekolah. Lihat saja anak berusia 4 tahun sudah merengek kepada orang tuanya minta dibelikan tas, buku, pensil sama seperti yang dimilikinya oleh kakaknya.

Sekolah menurut mereka tempat dimana mereka bisa bermain, belajar dengan guru yang menyenangkan dan berkumpul bersama teman sebaya.

Momen yang ditunggu-tunggu itupun tiba. Setelah berusia 5 tahun, mulailah mereka dimasukkan ke taman kanak-kanak. Dan memang benar sekolah itu menyenangkan, belajar sambil bermain, bercanda ria dengan teman dan diajar oleh guru yang baik dan ceria.

Tidak ada sedikitpun rasa malas terlihat di wajah mereka. Semangat bangun di pagi hari untuk bersiap berangkat ke sekolah dan bercerita kepada orang tua setiba dirumah kegiatan-kegiatan apa yang mereka lakukan di sekolah. Ada-ada saja kepandaian baru yang mereka dapat, bisa bernyanyi, berhitung, menghafal beberapa doa, dan menggambar sebuah objek.

Namun setelah masuk ke sekolah dasar keceriaan anak sudah mulai berkurang. Sekolah yang dulunya menyenangkan berubah menjadi sekolah yang penuh dengan keseriusan, duduk tatap muka dengan guru,mencatat pelajaran, membuat banyak PR, dan tidak ada lagi bermain yang menyenangkan disekolah.

Anak sudah mulai susah bangun pagi, sering sakit, lebih suka libur daripada sekolah, dan tidak ada lagi cerita yang menyenangkan terdengar dari mulut mereka.

Derita mereka ternyata berlanjut sampai ke sekolah menengah pertama. Anak sering bolos, bertengkar dengan teman disekolah, pergaulan negatif, dan nilai ulangan yang terus mengalami penurunan.

Parahnya lagi orang tua dirumah menganggap anak mereka bermasalah, pemalas dan bodoh, karena tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

Menjadi Orang Sukses

Orang tua yang berbahagia, apakah benar anak kita yang bermasalah, atau justru sekolah tidak memberikan pendidikan yang diharapkan oleh anak. Apakah kita pernah mengecek seperti apa pendidikan yang diberikan disekolah, bagaimana cara guru menyampaikan pelajaran, dan pergaulan seperti apa yang didapat anak kita di sekolah.

Muhammad Alwi seorang motivator, konsultan, dan trainer pendidikan dalam bukunya “Anak Cerdas Bahagia dengan Pendidikan Positif” menyebutkan sekolah positif adalah sekolah yang memberikan pendidikan tidak hanya mengupayakan agar anak menjadi orang sukses semata, akan tetapi juga bahagia.

Dalam artian pendidikan positif mengupayakan agar anak cerdas, sehat dan bahagia.

Pertanyaannya apakah anak kita bahagia dengan sekolahnya ? Apakah sekolah bisa menjadikan mereka menjadi anak yang cerdas?

Pintar dengan cerdas merupakan hal yang berbeda. Anak pintar adalah anak yang dapat menguasai seluruh pelajaran yang diberikan oleh guru. Pintar selalu diawali dengan proses belajar. Orang pintar butuh proses mempelajari terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu, sampai mengetahui sepenuhnya akan hal yang dipelajarinya. Pengetahuan yang diketahui itulah yang membuat dia dinobatkan sebagai orang pintar. Dengan demikian, semua orang berpotensi menjadi pintar, asalkan dibentuk sedemikian rupa.

Cerdas melakukan sesuatu tanpa aturan, terkadang menambah ide-ide kreatif di dalamnya dan lebih banyak improvisasi. Cerdas itu bawaan sejak lahir bukan terbentuk seperti orang pintar. Kecerdasan akan menjadi luar biasa jika dipupuk dengan cara yang tepat dan dengan orang yang tepat.

Howard Gardner, dalam bukunya Frame of Mind : The Theory of Multiple Intelligences, mengatakan bahwa manusia memiliki sembilan kecerdasan, yaitu verbal linguistik, logika-matematis, musik-irama, visual spesial, interpersonal, intrapersonal, fisik-kinestetik, naturalis, dan eksistensialis.

Begitupun juga halnya dengan anak, mereka memiliki kombinasi kecerdasan yang berbeda-beda, sehingga bakat dan minat mereka pun berbeda-beda. Bahkan cara masing-masing mereka mengakses dan memproses informasi pun akan berbeda.

Prinsip sederhananya jika manusia mengetahui bakatnya, lalu menempatkan diri di sekolah yang tepat, besar kemungkinan dari mereka untuk menjadi orang sukses dan ahli dalam bidang bakat yang disukai dan dikuasainya akan semakin besar.

Selain itu, karena kesuksesan yang mereka raih diperoleh dari sesuatu yang diminati, mereka juga akan mencapai kepuasan batin dan pastinya kebahagiaan.

Nah pembahasan kita selanjutnya, bagaimana memilih pendidikan yang tepat buat anak dan pendidikan yang mengasah kecerdasaan anak sekaligus membuat mereka bahagia dan menjadi orang sukses tentunya.

Namun sebelum itu kita lihat dulu apakah sekolah mereka yang sekarang sudah menerapkan pendidikan positif. Silahkan disimak sambil menikmati secangkir teh hangat.

Bagaimana sih menyurvei tingkat menyenangkan anak kita disekolah ?

Diambil dari buku "Anak cerdas dengan pendidikan positif" karya Muhammad Alwi, amatilah tingkah laku anak dan sekolahnya dangan melihat pertanyaan dan pernyataan di bawah ini.

  • Apakah anak mempunyai hobi, keterampilan, minat, atau kemampuan yang membangkitkan semangat di rumah ? Jika ya apakah dia mendapatkan kesempatan untuk menggunakan bakat atau kemampuan itu di sekolah?
  • Apakah anak sepulang sekolah begitu bersemangat menceritakan hal penting yang dipelajarinya hari itu di sekolah?
  • Apakah anak suka berada di sekolah seusai pelajaran, berbicara dengan seorang guru, mengembangkan sebuah proyek, mempraktikkan suatu keterampilan?
  • Apakah ketika berbicara dengan gurunya, kelompok kata yang paling sering dia gunakan adalah bakat, prestasi, minat, dan kemampuan lainnya?
  • Apakah anak selalu bersemangat dan tidak pernah mengeluh sakit perut, sakit kepala, dan gelisah pada pagi hari sebelum berangkat ke sekolah?
  • Apakah anak berbicara di meja sarapan mengenai semua hal menyenangkan yang akan dilakukannya hari itu di sekolah?
  • Apakah anak mempunyai proyek yang harus dikerjakan, yang benar-benar membutuhkan pemikiran, kreativitas dan inovasi?

Jika kita menjawab mayoritas pertanyaan tersebut dengan "tidak", berarti ada yang tidak beres dengan sekolah itu. Sebagai orang tua kita harus melakukan usaha-usaha perbaikan sebelum merenggut kemampuan alami anak-anak kita.

Sebagai saran ada tiga hal yang harus kita perhatikan untuk mengetahui apakah sekolah tempat kita menitipkan anak kita telah memberikan pendidikan yang terbaik.

1. Perhatikan ruang kelasnya


  • Apakah kelas itu sangat hidup dan menggairahkan, atau justru terlihat membosankan atau lesu.
  • Apakah kelas itu penuh dengan berbagai materi belajar yang menarik (peralatan seni, materi ilmu pengetahuan, gambar-gambar atau kata-kata yang menginspirasi), atau hanya kelas kosong yang berisi buku pelajaran berdebu, serta poster kuno di dinding.
  • Apakah anak-anak membangun, menggambar, membaca, mengoleksi, menulis, berinteraksi, melakukan percobaan dan menciptakan? Atau hanya mengerjakan lembar latihan dan mendengarkan ceramah guru.
  • Apakah tersedia tempat untuk kelompok diskusi, gerakan fisik dan eksperimen kreatif? Atau hanya ada deretan bangku dan beberapa meja.

2. Perhatikan tenaga pengajarnya


  • Apakah guru mengajak diskusi, curah pendapat dan berdialog? Atau sebaliknya hanya text book dan selalu diarahkan oleh guru.
  • Apakah guru berkeliling dalam kelas dan membantu murid satu persatu? Atau hanya menghabiskan sebagian besar waktunya didepan kelas dengan berbicara kepada semua anak.
  • Ketika berbicara dengannya tentang anak kita, apakah kita lebih banyak mendengar mengenai pencapaian anak kita atau malah sering mendengar mengenai masalahnya?
  • Apakah guru tersebut mempunyai banyak metode untuk mengajar di kelas? Atau selalu berpatokan pada buku latihan, LKS atau buku palajaran.

3. Perhatikan perilaku anak-anak kita sendiri


  • Bagaimana ketika anak berbicara mengenai sekolah dan kelasnya? Apakah penuh semangat, riang, antusias, atau justru merasakan keputusasaan, kepasrahan, dan tidak ingin membicarakannya?
  • Apakah dia tampak belajar demi pengetahuan atau belajar untuk mendapat hadiah, nilai, penghargaan, atau pujian?
  • Apakah dia mendapat kesempatan untuk mengungkapkan berbagai keunikannya , kelebihan, bakat dan kemampuannya ? Atau apakah ada banyak penekanan terhadap kesalahan, ketidakmampuan, dan kekurangannya?
  • Apakah dia diperlakukan sebagai seorang manusia dengan cara belajarnya sendiri, atau dia diharapkan untuk belajar dengan cara yang sama seperti murid-murid lain?

Jawaban dari seluruh pertanyaan diatas akan membantu kita sebagai orang tua apakah anak kita telah mendapatkan pendidikan yang selayaknya? Jika tidak, kita bisa mencari alternatif lain, pindah kelas atau bahkan pindah sekolah sekalipun.

Sekolah seharusnya menjadi sekolah yang inklusi yaitu sekolah yang bisa memberikan layanan khusus kepada setiap anak. Karena anak pada dasarnya unik (personal). Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dan setiap kecerdasan itu perlu penanganan yang khusus pula. Penyamarataan setiap anak inilah menjadi kesalahan terbesar dalam pendidikan kita.

Seekor ikan akan menganggap dirinya bodoh seumur hidupnya jika ia harus bisa memanjat pohon. Begitu juga dengan anak kita, mereka memiliki bakat dan keahlian masing-masing. Jangan selalu melihat kelemahan dalam dirinya tapi fokuslah menggali dan mangasah kelebihan yang dimilikinya.

Kebanyakan orang sukses sudah pasti tidak menerapkan sistem pendidikan yang seperti itu. Valentino Rossi sang peraih gelar doctor dalam dunia balap motor dalam sebuah wawancara mengatakan "yang ingin saya lakukan di dunia ini hanyalah balap motor, tidak ada yang lain".

Coba kita lihat contoh lain orang-orang yang sudah mengembangkan bakat dan minat sejak kecil, tumbuh menjadi orang luar biasa yang diperhitungkan di dunia ini. Orang-orang tersebut antara lain :

  • Bill Gates orang terkaya nomor satu dunia mulai fokus ke komputer sejak usia 13 tahun.Usia 19 tahun mendirikan Microsoft Corporation bersama Berry Gordy.
  • Cristiano Ronaldo salah satu pesebakbola terbaik dunia mulai mengasah bakat sepak bolanya pada usia 10 tahun. Begitu juga dengan pesepakbola lain di eropa sana.
  • Tiger Woods seorang atlit golf yang dibayar paling tinggi di muka bumi ini setelah meraih US$ 90,5 juta dari kemenangan dan iklan sponsor pada tahun 2010, sudah mulai diperkenalkan oleh kakeknya dengan golf pada usia 2 tahun dan meninggalkan kuliahnya demi mengejar bakatnya dalam olahraga golf.
  • Oprah Winfrey, pembawa acara terkemuka, mulai menghasilkan dari bakat bicaranya pada usia 12 tahun.
  • Ahmad Dani pemusik Indonesia terkenal mulai belajar musik pada usia 13 tahun.
  • Indra Lesmana sejak kecil hanya sekolah musik, tak pernah sekolah umum.

Seluruh contoh diatas mengajarkan kepada kita, bagaimana dukungan orang tua sejak kecil bisa mempengaruhi kesuksesan anak. Jika anak berbakat dan senang dengan apa yang dikerjakannya tidak ada lagi rasa malas, bahkan bolos dari sekolah.

Pernah kah kita lihat meskipun hujan badai anak tetap bermain sepak bola, meskipun panas terik tetap latihan basket, tari, musik atau sebagainya meskipun beberapa hari lagi mau ujian akhir ? Semua itu mereka lakukan hanya karena senang bukan ?

Para orang tua yang berbahagia langkah-langkah untuk mencari sekolah terbaik untuk anak, kita lakukan hanyalah demi kenyaman dan kebahagiaan anak dalam belajar. Ketika bidang yang mereka pelajari sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya, mereka berminat dan berbakat, dan ditambah lagi dengan perasaan nyaman dan senang dalam proses belajarnya, kesuksesan akan semakin mudah diraih.

RUMUSNYA :

Minat/Bakat + Kecerdasan + Pendidikan Positif + Perasaan Senang = Sukses Bahagia

Semoga dengan artikel ini orang tua tersadar, tidak ada lagi yang namanya anak bodoh dan anak malas. Coba perhatikan kembali anak kita, letakkan lah dia pada jalur yang semestinya supaya mereka menjadi orang sukses dan bahagia.

Marilah kita bersama-sama membentuk Indonesia yang kuat sumber daya manusianya. Jika anda setuju dengan artikel ini komunikasikan kepada keluarga, kerabat, dan teman. Dengan begitu berati kita telah ikut memajukan bangsa ini dimulai dari anak-anak kita dan keluarga kita dirumah.

Tips Sukses Menjadi Orangtua Baru

Tips Sukses Menjadi Orangtua Baru

Tips Sukses Menjadi Orangtua Baru

Tips Sukses Menjadi Orangtua Baru - Lahirnya buah hati tentunya akan merubah rutinitas kita. Bayi yang baru lahir sangat membutuhkan perawatan, perhatian dan pengawasan dari kedua orangtuanya. Merawat buah hati tentunya akan menguras waktu dan tenaga kita.

Capek, Lelah hingga stress sangat mungkin terjadi jika kita tidak pandai mengatur waktu dan tenaga dalam merawat buah hati.

Menjadi orangtua baru tentunya tidak mudah. Ada banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Disinilah peran dan kerja sama pasangan yang baik sangat dibutuhkan. Suami dan istri harus saling mendukung, baik secara fisik maupun mental.

Dan berikut adalah beberapa tips supaya sukses dalam menjadi orangtua baru :

  • Saling mendukung dan bekerja sama dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dan menghadapi setiap permasalahan yang mungkin muncul.
  • Tidak perlu membandingkan anak dengan anak orang lain.
  • Mengatur jadwal aktivitas harian, disesuaikan dengan kebutuhan buah hati.
  • Mencukupi kebutuhan nutrisi agar tubuh selalu dalam kondisi prima.
  • Menghindari stress.
  • Atur dan luangkan waktu untuk berolahraga.

Itulah beberapa tips supaya sukses menjadi orangtua baru, dengan menerapkan beberapa tips tersebut diharapkan sang buah hati akan mendapatkan perawatan, perhatian dan pengawasan yang cukup dari orangtuanya. Selain itu para orangtua juga akan selalu dalam kondisi prima, tidak mudah lelah dan stres dalam merawat sang buah hati.

Untuk Para Ibu, Waspadalah Dengan Sindrom Baby Blues

Untuk Para Ibu, Waspadalah Dengan Sindrom Baby Blues

Untuk Para Ibu, Waspadalah Dengan Sindrom Baby Blues
Untuk Para Ibu, Waspadalah Dengan Sindrom Baby Blues - Sesaat setelah melahirkan, seorang ibu pasti akan merasa sangat bahagia. Namun beberapa hari setelah melahirkan, justru muncul perasaan sedih dan khawatir. Lebih dari 50% ibu yang baru melahirkan mengalami permasalahan ini. Kondisi ini dinamakan sebagai sindrom baby blues.

Baby Blues Syndrome atau Postpartum Distress Syndrome adalah kondisi munculnya perasaan sedih dan tidak menentu yang dialami oleh ibu pasca melahirkan. Kondisi ini biasanya berlangsung pada 14 hari awal pasca melahirkan dan puncaknya terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3 pasca melahirkan.

Bila kondisi atau sindrom ini terjadi lebih dari 14 hari, maka sebaiknya ibu berkonsultasi kepada dokter.

Gejala baby blues di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Perasaan cemas yang berlebihan, sedih, murung dan sering menangis.
  • Sakit kepala dan kelelahan.
  • Perasaan ketidakmampuan, semisal perasaan ragu dalam mengurus bayi.
  • Kesedihan berlarut-larut dan berkepanjangan, emosi ibu tinggi dan berubah-ubah serta konsentrasi menurun.
  • Menjadi tertarik pada bayi yang baru dilahirkan tetapi menjadi terlalu khawatir pada bayinya sendiri.
  • Hilangnya minat pada hal-hal yang menyenangkan.
  • Menarik diri dari keluarga dan teman.
  • Perasaan takut menyakiti bayi.
  • Peningkatan atau penurunan berat badan.

Penyebab sindrom baby blues di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Perubahan hormonal pada tubuh ibu.
  • Perasaan tertekan menjadi seorang ibu.
  • Sejarah/riwayat depresi seputar kelahiran
  • Kurang mendapat bantuan dan dukungan selama proses melahirkan.
  • Merasa terisolasi sewaktu akan dan sesudah melahirkan.
  • Kelelahan fisik dan mental pasca melahirkan.

Jika dibiarkan berlarut-larut, sindrom baby blues tentunya dapat mengakibatkan dampak buruk bagi ibu dan buah hati.

Berikut adalah kiat untuk mengatasi permasalahan sindrom baby blues :
  • Mendekatkan diri dan berserah diri kepada Tuhan yang maha esa.
  • Mencoba untuk selalu tenang dan berpikiran jernih dalam menghadapi setiap keadaan pasca melahirkan.
  • Istirahat yang cukup dan berkualitas.
  • Komunikasikan perasaan yang dialami kepada orang-orang terdekat.
  • Luangkan waktu sebentar (15 menit) untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan mengembalikan mood.
  • Bergabung dengan komunitas ibu untuk berbagi pengalaman dalam mengasuh bayi.
  • Beri penjelasan kepada suami dan mintalah dukungan kepadanya.
  • Melakukan kegiatan untuk menghilangkan/melupakan perasaan sedih dan tidak berdaya yang dialami.
  • Selalu memiliki rasa yakin dan percaya diri bahwa kita mampu memberikan yang terbaik bagi buah hati.

Oleh Karena itu perlu diupayakan untuk melakukan persiapan kelahiran yang matang, dimana hal ini akan memberikan banyak manfaat, rasa tenang dan nyaman saat waktu melahirkan tiba. Dan tentunya bisa mengurangi resiko terjadinya sindrom baby blues pada ibu setelah melahirkan.

Waktu dan Pola Tidur Bayi yang Baik dan Berkualitas

Waktu dan Pola Tidur Bayi yang Baik dan Berkualitas

Waktu dan Pola Tidur Bayi yang Baik dan Berkualitas ➥ Bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Bayi yang baru lahir dapat tidur selama 12-20 jam dalam sehari. Waktu tidur ini terbagi menjadi beberapa waktu tidur, tidur siang selama 7,5 jam dan tidur malam selama 8,5 jam.

Waktu dan Pola Tidur Bayi yang Baik dan Berkualitas

Bayi hanya akan bangun atau terjaga ketika merasa lapar, popoknya basah, kepanasan, kedinginan ataupun merespon keadaan lingkungan sekitarnya.

Pola tidur bayi yang cukup lama sebenarnya tidak apa-apa, hanya saja bayi harus mendapat asupan ASI yang cukup. Untuk memastikannya, ibu harus membangunkan bayi setiap 2 jam untuk memberinya ASI.

Hasil penelitian menyatakan bahwa bayi yang tidak tidur nyenyak justru rentan sakit, iritasi, infeksi dan kurang responsive saat terjaga. Pola tidur bayi juga erat kaitannya dengan kekebalan tubuh bayi terhadap serangan penyakit. Selain itu, kualitas tidur bayi yang baik (nyenyak) akan mendukung perkembangan otak dan kecerdasannya.

Orangtua harus memahami pola tidur bayi. Pola tidur bayi juga mengikuti siklus tertentu. Adapun siklus tidur bayi beserta ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

  • Tidur Ringan : Bayi terlihat sesekali tersenyum, otot tubuhnya terlihat kencang dan nafasnya terdengar tidak teratur.
  • Tidur Dalam : Nafasnya dalam dan teratur, ototnya terlihat rileks dan wajah bayi tidak berubah saat tidur.

Siklus tidur dalam adalah siklus tidur yang baik bagi bayi. Pada saat tersebut terjadi perkembangan sel otak yang maksimal dan sel tubuh juga menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan. Kualitas tidur bayi yang baik memiliki syarat sebagai berikut :

  • Tidur tidak mengalami gangguan.
  • Tidak terbangun beberapa kali saat tidur.
  • Waktu tidur sesuai dan cukup dengan kebutuhan bayi.
  • Jadwal tidur mengikuti ritme biologis bayi.

Adapun jadwal tidur yang sesuai dengan ritme biologis bayi adalah sebagai berikut :

USIA
LAMA TIDUR
 0-20 Bulan
 2-6 Bulan
 6-12 Bulan
 13 Bulan
 3-5 Tahun
 5-12 Tahun
 12-18 Tahun
 16-18 jam/hari
 14-16 jam/hari
 13-15 jam/hari
 12-14 jam/hari
 11-13 jam/hari
 10-11 jam/hari
 8,5-9,5 jam/hari


Tips Membuat Bayi Tidur dengan Nyenyak


Kualitas tidur yang didapat oleh bayi tidak kalah pentingnya dari asupan nutrisi. Kebiasaan tidur yang sehat dapat mendukung tumbuh kembang, kesehatan dan kecerdasan buah hati. Saat tidur sel-sel otak berkembang dengan optimal sehingga pola tidur yang sehat sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan sel-sel otak bayi dan membuatnya menjadi anak yang cerdas. Tidur yang sehat dan berkualitas juga dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan fungsi organ tubuh yang optimal.

Bayi yang kurang tidur akan membuat perkembangan emosinya terganggu. Anak yang kurang tidur akan mengalami hambatan pada perkembangan motoric dan konsentrasinya. Tidur yang tidak sehat dan tidak berkualitas dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan pada anak/bayi, seperti obesitas, resistansi insulin (diabetes) dan penyakit kardiovaskuler.

Tips Membuat Bayi Tidur dengan Nyenyak

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa anak yang kurang tidur memiliki risiko 92% mengalami obesitas dibandingkan dengan anak yang memiliki kualitas tidur yang baik.

Memahami pola dan siklus tidur bayi memang tidak mudah. Orangtua harus teliti dan sabra untuk membantu buah hati mendapatkan tidur yang berkualitas, terutama pada tahun pertama kelahirannya.

Berikut adalah tips yang dapat dilakukan untuk mengatur pola tidur bayi agar bisa tidur dengan nyenyak dan mendapatkan kualitas tidur yang baik :

  • Tetapkan jadwal tidur bayi secara teratur
  • Atur kegiatan rutin menjelang tidur, terutama ditujukan untuk meredakan keaktifan bayi, misalnya dengan membacakan dongeng atau memberikan asupan lembut.
  • Pastikan kamar si kecil kondusif untuk tidur
  • Jangan menyalakan TV, Komputer atau membuat suara bising yang dapat mengganggu tidur bayi
  • Pastikan bayi selalu mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya, jika perlu bangunkan bayi untuk disusui. 
Diharapkan dengan menerapkan beberapa tips diatas akan memaksimalkan proses tumbuh kembang, kesehatan dan kecerdasan buah hati kita.

Permasalahan yang Sering Dialami Wanita Pasca Melahirkan

Permasalahan yang Sering Dialami Wanita Pasca Melahirkan

Permasalahan yang Sering Dialami Wanita Pasca Melahirkan

Permasalahan yang Sering Dialami Wanita Pasca Melahirkan ➥ Beberapa permasalahan dan gangguan kesehatan dapat terjadi pada ibu pasca melahirkan. Berikut adalah beberapa diantaranya :

  • Anemia
Anemia disebabkan oleh kadar zat besi dalam darah rendah. Anemia ditunjukan dengan kadar hemoglobin dibawah 11,9 g/dl atau hematokrit kurang dari 35,6%. Gejala anemia adalah tubuh lemah, pusing dan pandangan berkunang-kunang.

  • Konstipasi
Konstipasi adalah keadaan susah buang air besar (BAB) yang dapat disebabkan oleh stress, sistem pencernaan selama proses melahirkan dan asupan nutrisi yang kurang baik.

  • Kelelahan
Proses persalinan akan menguras energi yang sangat besar. Selain itu wanita yang baru saja melahirkan akan disibukan oleh beragam aktivitas mengurus bayi.

  • Kondisi Fisik dan Bentuk Tubuh Susah Kembali Seperti Sediakala (Sebelum Mengandung)
Setiap wanita pasti menginginkan bentuk tubuh yang indah untuk mendukung penampilannya. Namun banyak wanita yang tidak dapat memperoleh kembali bentuk tubuh dan kondisi fisiknya seperti saat sebelum memiliki anak.

Permasalahan dan gangguan kesehatan tersebut diatas tentunya akan sangat menganggu. Untuk mengatasinya, ibu dapat melakukan cara-cara sebagai berikut :

  • Mencukupi kebutuhan nutrisi serta memilih sumber nutrisi yang baik bagi tubuh. Pastikan ibu banyak mengonsumsi buah dan sayur.
  • Istirahat yang cukup dan berkualitas.
  • Memberikan ASI eksklusif kepada buah hati. Pemberian ASI eksklusif sangat banyak manfaatnya untuk ibu dan bayi.
  • Melakukan latihan fisik untuk mengembalikan dan mempertahankan kebugaran fisik, seperti aerobik dan yoga.
  • Mengonsumsi suplemen nutrisi tambahan untuk memastikan kebutuhan nutrisi tubuh tercukupi.
  • Jika ada keluhan, segeralah konsultasi kepada dokter atau bidan terdekat.
Itu tadi beberapa permasalahan yang sering dialami wanita pasca melahirkan lengkap dengan cara atau solusi untuk mengatasinya. Buah hati kita sangat butuh sekali perhatian dari kita selaku orangtua, jadi jagalah selalu kesehatan anda dan jangan pernah lewatkan berbagai perkembangan dan kondisi buah hati kita.

Featured Post

18 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Yang Sering Dilakukan

Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak - Memberikan pendidikan terbaik bagi anak adalah tugas...